Salah Satu Putra Terbaik Sragen di Kukuhkan Menjadi Profesor Riset Oleh BRIN
Romfamedia.co.id, Jakarta – Yusuf Nur Wijayanto adalah satu dari empat Profesor Riset yang dilantik oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Yusuf sendiri lahir di Sragen,, Jawa Tengah pada 10 April 1980, ia merupakan putra pertama dari almarhum Bapak H. Nur Salim dan Hj. Sri Widyastuti.
Yusuf menyelesaikan pendidikan dasar di Sragen yaitu di SDN Bener 3 Sragen, SMP N 5 Sragen dan SMAN 1 Sragen. Kemudian ia memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Semarang pada tahun 2001 dan memperoleh gelar Sarjana Teknik dari ITS pada tahun 2004. Setelah itu dia menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 nya di Osaka University Jepang.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara resmi mengukuhkan empat profesor riset baru dalam sebuah sidang terbuka yang diadakan hari ini. Pengukuhan ini merupakan hasil dari proses akademik yang mendalam dan komprehensif, memberikan penghargaan kepada peneliti ahli utama yang telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam bidang keilmuannya.
Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada empat akademisi baru yang dikukuhkan sebagai profesor riset. Keempat profesor riset tersebut adalah Ahmad Sofyan, profesor riset ilmu peternakan; Yusuf Nur Wijayanto, profesor riset ilmu teknik elektro; Natalita Maulana Nursam, profesor riset ilmu teknik elektro; dan Widi Astuti, profesor riset ilmu komputer..
Menurutnya pelantikan empat profesor riset baru, turut menandai pencapaian signifikan dalam riset dan teknologi di Indonesia serta memberikan dorongan bagi kemajuan inovasi di tanah air pada perayaan Hari Kebangkitan Inovasi Nasional yang ke-29 pada tanggal 10 Agustus lalu.
“Peringatan Hakteknas sebagai momentum untuk refleksi dan dorongan dalam penelitian. 29 tahun yang lalu, pesawat pertama buatan anak bangsa mengangkasa. Kini, kita berkomitmen untuk melanjutkan inovasi teknologi demi kemajuan Indonesia,” ujarnya pada kegiatan pengukuhan profesor riset di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Rabu (14/8).
Dia juga menggarisbawahi bahwa bulan Agustus memiliki makna spesial karena memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Peringatan ini menjadi momen penting untuk menegaskan kembali semangat kebangkitan inovasi dan riset di Indonesia.
Amarulla mengatakan bahwa gelar profesor riset adalah cerminan prestasi akademik dan profesional yang tinggi serta komitmen mendalam terhadap penelitian dan inovasi. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas, etika ilmiah, dan berkontribusi sebagai mentor bagi peneliti muda.
Ia menekankan bahwa profesor riset harus tidak hanya berfokus pada hasil riset berkualitas tinggi, tetapi juga berperan dalam pembimbingan ilmiah dan etika, serta berkolaborasi dengan mitra domestik dan internasional.
“Tantangan bagi profesor riset adalah menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan menjawab permasalahan yang ada,” tutupnya (Humas BRIN).