Puluhan Orang Tua Calon Siswa Sambangi SMA Negeri 20 Batam, Karena Keluar Zonasi
Romfamedia.co.id, Batam, – Puluhan orang tua calon peserta didik (CPD) asal Kelurahan Baloi Permai dan sekitarnya harus rela anak mereka terlempar dalam daftar sementara hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi tingkat SMA. Meski jarak rumah tidak sampai 2 km, mereka gagal diterima sesuai zonasi.
Sementara itu, di hari pertama pendaftaran ulang masuk SMA, terpantau banyak siswa didampingi orang tua dan wali mendatangi Sekolah SMA Negeri 20 yang ada di lokasi Legenda Malaka Batam Center.
Sebagian besar dari mereka, mengeluhkan penempatan titik koordinat jarak sekolah dengan rumah terlalu jauh, yang menjadikan siswa bersangkutan terlempar ke sekolah SMA yang sudah berada di luar zonasi serta Kecamatan yang berbeda.
Seperti yang disampaikan orang tua salah seorang siswa yang mengaku hanya berjarak kisaran 500 meter dari sekolah, namun justru gagal di terima di SMA N 20.
Terhadap kondisi itu, dikatakan salah satu guru kemungkinan dikarenakan tidak singkronnya data KK dan KTP orang tua. Atau masih terdapat kesalahan pengisian data oleh orang tua atau siswa bersangkutan, yang menyebabkan system membaca siswa bukan prioritas dalam zonasi sekolah dengan KTP dan KK orang tua asli bertempat tinggal di wilayah sekitar sekolah, atau menggunakan KK famil.
Dari data absensi orang tua siswa yang gagal anaknya di terima, hadir di hari pertama daftar ulang di SMA N 20 Batam, ada sekitar 28 siswa. Para orang tua tetap meminta agar anaknya di terima sekolah di SMA N 20. Mereka mengaku terlalu jauh ke sekolah yang dilempar yakni SMAN 21 di Kabil, SMAN 15 di Nongsa dan SMAN 26 di Botania.
“Kami mohon kepada Kepala Dinas P dan K Propinsi Kepri melalui Kepala SMA N 20 Batam agar anak -anak kami di akomodir dan diterima disini. Masak dilempar jauh sudah di luar zonasi tempat tinggal kami,” pinta salah satu orang tua siswa yang namanya tak mau sebut.
Sempat terjadi suara riak -riak namun tidak tidak berlangsung lama dan situasi kembali aman, dimana salah satu anggota Bhabinkamtibmas Polsek Batam Kota langsung berada di lokasi SMAN 20 Batam tersebut.
Sementara Wisrayanti salah satu guru dan juga panitia di PPDB SMAN 20 Batam ini menyampaikan bahwa, semua data anak -anak sudah ada dalam sistem. Jika nanti ada berita yang terbaik, sesuai nomor hape dan nama akan dihubungi nanti.
“Kalau mau datang ke sekolah ya silahkan dan kami tidak menyarankan atau menghalanginya. Karena sistem ini bukan kami yang buat bapak ibu, ini sudah dari dinas. Untuk diketahui, hanya kami lah SMA 20 yang berani duduk disini, kalau SMA lain tutup. Karena kami yakin orang tua yang hadir disini tidak ada yang anarkis ,” ujar Wis paanggilan sehari -hari dari siswanya.
Ditegaskan Wis, apabila ada kabar baik dan keputusan dari Dinas nanti, tidak akan di sembunyikan. Semoga ada kebar baik itu sehingga anak -anak diterima bersekolah di SMAN 20 Batam ini.
“Dalam hal penerima ini kami tidak ada menerima uang sepersen pun, dan apabila anak -anak bapak ibu di terima nanti maka konsekuensinya belajar di panggung dan musolah karena rombelnya kurang,” ungkap Wisrayanti, Senin (1/7/2024) di SMAN 20 Batam.
Lanjut Wis, untuk saat ini SMAN 20 Batam memiliki rombongan belajar (Rombel ) sebanyak 34 kelas. Nah, tetapi melihat animo yang minat bersekolah disini dan kebijakan kepala sekolah maka ditambah 2 kelas lagi.
Sehingga 12 onlinenya yang sudah terima, jika ditambah lagi 2 kelas maka gurunya tak ada dan belajarnya kembali lagi ke panggung dan di halaman sekolah.
“Jadi kami kemarin itu membatasi 12 kelas karena kondisi kelas kita yang kurang serta guru yang mengajar tidak ada. Jika ada yang diterima disini kepala sekolah kami boleh diperiksa,” pinta Wisrayanti mengakhiri ceramahnya dihadapan orang tua siswa (red).