PSHT Bangka Tengah Gelar Syukuran dan Pengesahan Pendekar Baru Tingkat Pertama
Romfamedia.co.id, Koba – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Bangka Tengah, kini menambah warga baru tingkat I nya. Pengesahan warga baru tersebut berlangsung di Gedung Serba Guna, Komplek Perkantoran Pemkab Bangka Tengah. Sabtu malam. (20/7/24).
Pengesahan dilakukan langsung oleh dewan pengesah yang mendapat surat tugas dari majelis luhur PSHT Pusat, yang terdiri 7 pendekar tingkat II, Yakni: Kangmas Kombes Pol Gatot Yulianto, S.I.K., M.HP., Kangmas Datuk Muryanto, Kangmas Agustinus, Kangmas Anto, Kangmas Darto, Kangmas Jam’an dan Mbakyu Marhamah.
Dalam laporannya Muhamad Suhartono, S.Pd selaku ketua panitia, mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir. Dan mengucapkan selamat kepada para calon warga baru yang akan disahkan.
Hartono berpesan agar selaku warga baru mempunyai tugas dan kewajiban, menjaga nama baik organisasi. Dan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa serta berbakti kepada orang tua dan gurunya. “Selalu Mengembangkan dan mangamalkan ajaran PSHT dimanapun berada”, ungkapnya.
Selalu pengang teguh persaudaraan dengan semangat tolong menolong dan saling
menguatkan antar sesama warga PSHT dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mari kita jadikan “syuran” ini sebagai bulan amal, bulan berbagi manfaat, meningkatkan kualitas dan memperkuat tali silaturahmi,” katanya.
Sementara itu Ahmad Supriadi ketua cabang PSHT Bangka Tengah, dalam sambutanya mengisahkan singkat sejarah PSHT dalam tradisi “syuran” untuk pengesahan warga baru PSHT ini merupakan bagian dari tradisi yang diwariskan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo.
“Ketika Beliau mendapat amanah sebagai Raja Mataram pada tahun 1613 – 1645
Masehi. Beliau mengembangkan kegiatan “syuran” sebagai media mempersatukan
berbagai kelompok masyarakat melalui musyawarah agar bisa “guyub rukun” untuk
meraih kehidupan bersama yang lebih baik,” katanya
Kata “suro” atau “syuran” berasal dari Al Qur”an surat 42 Asy-Syura yang berarti
musyawarah. Pada ayat 21 dan 22 surat Asy-Syura tersebut mengingatkan kita
bahwa bahwa “kamu akan melihat orang-orang zalim itu sangat ketakutan
karena (kejahatan-kejahatan) yang telah mereka lakukan, dan (azab) menimpa
mereka. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan (berada) di
dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki
disisi Tuhan. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. Itulah (karunia) yang
diberitahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan”.
“Dengan penuh kesadaran tradisi “syuran” tersebut terus kita pertahankan sebagai
media silaturahmi, bermusyawarah, saling mengingatkan, sehingga kita senantiasa
bisa lebih “guyub rukun” dalam mengerjakan kebajikan dan menghindari kejahatan agar kita semua mendapatkan karunia Allah yang menggembirakan, sebagaimana amanah yang terkandung dalam surat Asy-Syura tersebut,” pedanya.
Perlu kita ingat kembali perjuangan Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang kita akui sebagai
perintis PSHT sejak tahun 1922. Beliau telah diakui oleh negara sebagai “pahlawan
perintis kemerdekaan Bangsa Indonesia”.
Beliau mengajarkan Pencak Silat kepada
para muridnya untuk ikut bejuang melawan ketidak-adilan yang dilakukan oleh para
penjajah. Perjuangan beliau bersama para pejuang lainya adalah untuk mewujudkan cita-cita para pejuang kemerdekaan yaitu agar bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Perjuangan Beliau, baru sampai pada tahap mengantarkan bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang merdeka. Oleh karena itu menjadi tugas bagi kita semua
sebagai generasi penerus dan pengikut ajaran eyang Hardjo Oetomo, mempunyai
kewajiban untuk melanjutkan perjuangan beliau. Dalam melanjutkan perjuangan
Eyang Hardjo Oetomo,” pesanya.
Selanjutnya Algafry Rahman, S.T., M.Pd., Bupati Bangka Tengah sampaikan Pencak Silat PSHT ajarannya sangat luar biasa “mendidik manusia untuk berbudi pekerti luhur”, ini suatu penekanan ajaran PSHT yang mengutamakan pendidikan kerohanian.
“PSHT bukan hanya pencak silat aja yang diajarkan, tapi pendidikan sikap, sopan santun dan aklak dan mentalnya, sehingga menjadi manusia yang baik dan bermanfaat”, ungkap bupati.
Beliau juga bersyukur dengan kehadiran PSHT di Bangka Tengah, memberikan membawa dampak positif, mendidik kepada masyarakat untuk lebih baik lagi.
“Saya berharap tingkatkan terus dan lestarikan ajaran PSHT di seluruh wilayah Bangka Tengah, karena Pencak Silat adalah budaya asli Indonesia yang wajib kita lestarikan bersama”, pungkasnya.(red/hartono).